Kamis, 03 April 2014

rumput tanpa pesan

Rumput rumput yang terinjak ..
Mengaduh sendiri .. hingga hilang perih itu,
pergi ..
Sendiri dengan lembar lembar daun yang tetap
tegar menghijau ..
Walau bercak sisa jejak tapak manusia
menindihnya tanpa perduli ..
Rumput rumput yang terpanggang ..
Oleh panas matahari ... oleh siksa waktu yang
berjalan perlahan ..
Oleh keringnya dahaga yang memekik ..
Oleh kelabunya pandangan pandangan yang
menganggapnya tak penting ..
Andai ku bisa berlari .. lari dan berlari
menghindari pijakan pijakan tanpa arah ..
Andai kubisa berteduh dan sejenak meneduhkan
lelahku yang panjang ..
Andai ku bisa tahu dimana hujan kali ini
menghabiskan sisa usianya ..
Andai ku bisa menangis dan berteriak ..
melepaskan sisa sesakku ..
Dan aku adalah sebaris rumput rumput .. yang
terus tumbuh dan kembali liar ..
Tanpa bunga .. tanpa keindahan, ..
Hanya kehangatan kecil yang menyandarkan
tubuh tubuh manusia dalam ketenangan
Dan aku adalah gambaran permadani yang
melapangkan pandangan pandangan mata ..
Sekelebat hijau tanpa warna warni pelangi ..
Dan aku adalah rumput rumput tanpa pesan ..
Tanpa cerita ..
Tanpa punya arti bagi kumbang kumbang yang
datang ..
Karena aku, hanyalah rumput rumput yang tak
mampu berbicara lebih, ..
Kepada dunia ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar